Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi Jagung Impor Khusus untuk Jawa

Kementerian Pertanian akan memprioritaskan distribusi jagung impor kepada peternak rakyat di Pulau Jawa.
Petani menjemur jagung di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/8)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Petani menjemur jagung di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/8)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian akan memprioritaskan distribusi jagung impor kepada peternak rakyat di Pulau Jawa.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan distribusi jagung impor akan disebarkan terutama ke peternak rakyat di Blitar, Kendal, Solo, Subang, Bogor, Malang, dan Tulungagung.

"[Distribusi] ke Jawa aja semuanya. Peternak yang butuh jagung di Jawa Timur aja ada puluhan, jadi terus terang peternak kita kan banyak sekali yang mandiri, yang modalnya kecil-kecil itu," katanya pada Senin (12/11/2018).

Menurutnya, para peternak itu sudah mengajukan komitmen untuk menyerap jagung impor. Ketut mengatakan saat ini sedang dalam proses pengecekan. Ketika itu selesai, langsung akan disetor kepada Bulog. Selanjutnya Bulog yang akan menyebarkan sesuai data yang sudah dicatatkan.

Ketut menambahkan ketika jagung itu datang akan langsung disebarkan karena sudah terlalu banyak peternak yang membutuhkan. Adapun impor jagung yang disepakati akhirnya berjumlah 100.000 ton.

"Semakin cepat disebarkan makin stabil situasinya. Proporsi peternak mandiri di Jawa Timur saja menguasai 60% dari jumlah nasional, bahkan masih ada di Subang, di Bogor yang tercecer. Sebenarnya yang naik harga jagungnya di Jawa saja, mana orang di Sumatra di Kalimantan teriak? Tidak ada kok, di Jawa saja yang teriak karena banyak peternaknya dan terlalu banyak populasi di sini," katanya.

Menurutnya semakin cepat impor jagung masuk agar tidak bertabrakan dengan waktu panen jagung. Apalagi di Kediri dan Mojokerto sudah mulai ada panen jagung.

"Kami harapkan impor ini terakhir untuk menjaga stabilitas. Jangan sampai petani kita panen impornya jalan. Kalau petani kita panen, jagung ini akan disimpan di Bulog dulu. Tapi ketika panennya enggak cukup, ini dikeluarin," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper