ISAT Sadar Jaringan Indosat Kalah Cepat

Duwi Setiya Ariyanti
Senin, 12 November 2018 | 19:21 WIB
Susasana di gerai pelayanan pelanggan Indosat Ooredoo/Indosat
Susasana di gerai pelayanan pelanggan Indosat Ooredoo/Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. mengakui bahwa kemampuan jaringan Indosat untuk melayani konsumen masih melempem bila dibandingkan dengan operator lain. 

Direktur Sumber Daya Manusia Indosat Irsyad Syahroni mengatakan banyak hal yang memengaruhi kinerja perusahaan di tahun ini. Menurutnya, secara kinerja keuangan, perusahaan harus menerima penurunan pendapatan dari bisnis legacy yakni telepon suara dan data. 

Sementara itu, strategi pemasaran secara push yaitu pasar didorong agar menyerap semua produk masih terjadi di tingkat industri. Padahal, perusahaan telah menerapkan strategi pull sejak awal tahun 2018.

Dia menilai, meskipun telah terbentur penurunan pendapatan, strategi pull yang sedikit menyelamatkan perusahaan dari posisi yang lebih sulit. 

Di sisi lain, kualitas dan kuantitas jaringan Indosat juga diakuinya masih minim bila dibandingkan dengan operator lain. Pada kuartal III/2018, Indosat merealisasikan pembangunan base transceiver station (BTS) sebanyak 64.375 unit dengan 24.294 unit BTS 2G, 31.062 unit BTS 3G dan 9.019 unit BTS 4G. Jumlah ini lebih terbatas dibanding dengan operator lain yang sudah berada di kisaran 100.000 unit. 

"Yang kami akui dan sadari kualitas dan jumlah jaringan kami dalam posisi yang kurang," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12/11/2018). 

Dari hasil riset OpenSignal, bila diurutkan dari sisi kecepatan rata-rata pengunduhan, latensi dan ketersediaan, tak ada operator yang memuncaki ketiga kategori ini.

Telkomsel berada di urutan pertama dari sisi kecepatan rata-rata pengunduhan dengan 12,86 Mbps dan waktu tunda atau latensi terendah yakni 45,53 ms. Namun, rendah untuk ketersediaan jaringan 4G dengan hanya 69,56%. 

Di posisi kedua, terdapat Smartfren dengan kecepatan rata-rata pengunduhan sebesar 9,83 Mbps dan latensi di 60,18 ms serta ketersediaan jaringan 4G tertinggi dengan 92,59%. Di posisi ketiga, terdapat XL dengan kecepatan rerata pengunduhan 8,86 Mbps, latensi di 61,01 ms dan ketersediaan jaringan 4G di 76,22%. 

Di bawah XL, terdapat Hutchison 3 dengan kecepatan unduh rerata sebesar 4,57 Mbps, latensi di 58,08 ms dan ketersediaan jaringan 83,66%. Di urutan paling buncit, terdapat Indosat dengan kecepatan unduh rerata sebesar 4,79 Mbps, latensi tertinggi yakni 73,64 ms dan ketersediaan jaringan 70,84%. 

Sebelumnya, CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo Chris Kanter mengakui saat ini perusahaan tak cukup ekspansif dalam hal jaringan. Alasannya, belanja modal dalam 2 tahun belakangan ini memang tertahan realisasinya sehingga membatasi kelincahan perusahaan untuk menyediakan koneksi yang lebih cepat.

Kendati demikian, di tengah lesunya industri telekomunikasi seluler, pihaknya berkomitmen untuk berbenah agar bisnis lebih menguntungkan melalui penguatan dan perluasan jaringan yang lebih masif.

Penguatan jaringan 4G, katanya, ditargetkan bakal selesai pada tahun ini dengan penambahan 700 BTS baru setiap minggunya. Di tahun depan, dia menargetkan penambahan 4.300 hingga 4.700 unit BTS baru bisa terealisasi. "Tahun depan kami bangun 4.300, 4.700 sites," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper