Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Produktivitas Produksi Beras Mutlak Dibutuhkan

Badan Pusat Statistik menilai surplus beras 2018 sebesar 2,85 juta ton hanya cukup memenuhi kebutuhan konsumsi beras dalam 1 bulan.
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog Divre Sulselbar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog Divre Sulselbar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik menilai surplus beras 2018 sebesar 2,85 juta ton hanya cukup memenuhi kebutuhan konsumsi beras dalam 1 bulan.

Dengan demikian, saat ini yang menjadi kunci adalah peningkatan produktivitas petani.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan kebutuhan konsumsi beras masyarakat Indonesia dalam satu bulan sejumlah 2,5 juta ton, sedangkan surplus dalam setahun ini sebesar 2,85 juta ton.

"Kalau kita hitung-hitungan kasar saja, surplus itu hanya cukup untuk 1 bulan. Kedua, perlu diperhatikan bahwa 2,85 juta ton tersebar di rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, ada di Bulog, ada di pedagang, ada di penggilingan, ada di hotel, restoran dan sebagainya," ujarnya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Meski demikian, Suhariyanto mengaku dirinya tidak pada posisi dapat mengatakan surplus itu cukup atau tidak karena lembaganya tidak berkapasitas untuk membuat kebijakan.

BPS memandang surplus beras sekarang merupakan hal yang baik dan patut diapresiasi. Namun, surplus tersebut masih harus ditingkatkan.

"Sekarang kuncinya meningkatkan produktivitas," imbuhnya.

Angka surplus beras yang disampaikan BPS jauh berbeda dengan prognosa Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), yang menyatakan ada potensi surplus sebesar 16,31 juta ton pada tahun ini. Surplus sedemikian besar itu terjadi dari prediksi produksi sebesar 46,7 juta ton dan perkiraan kebutuhan sebesar 30,37 juta ton.

Adapun data BPS memperlihatkan total potensi produksi gabah kering giling sampai dengan akhir tahun ini hanya sebesar 56,54 juta ton atau setara dengan 32,42 juta ton beras. Dengan jumlah kebutuhan yang diperkirakan hampir sama dengan 2017, yakni sebesar 29,57 juta ton, maka surplus diperkirakan hanya sebesar 2,85 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper