Bisnis.com, MEDAN - Sumatra Utara memeroleh komitmen investasi Rp6,1 triliun atau sekitar US$400 juta di sela-sela IMF-WB di Bali pekan lalu.
Kepala Grup Sistem Pembayaran BI Sumatra Utara Andiwiana Septonarwanto mengatakan kesepakatan investasi tersebut menambah optimisme bahwa sektor pariwisata akan semakin berkembang di Sumut.
Andi, begitu dia biasa disapa, berharap komitmen dari para investor tersebut segera direalisasikan agar optimalisasi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Sumut dapat dipercepat. Bahkan tak tertutup kemungkinan pariwisata dapat menjadi sektor unggulan bagi perekonomian Sumut yang selama ini lebih mengandalkan komoditas.
"Apabila investasi ini bisa cepat direalisasikan kami juga optimis target 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut bisa dicapai bahkan bisa terlampaui," katanya saat ditemui di Medan, Rabu (17/10/2018).
Seperti diketahui, di sela-sela pertemuan tahunan IMF-WB pada pekan lalu di Bali, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba bersama tujuh calon investor meneken perjanjian kerja sama investasi pengembangan Danau Toba. Total komitmen investasi yang disepakati mencapai Rp6,1 triliun atau sekitar US$400 juta.
Ketujuh investor yang akan menggelontorkan modalnya di Danau Toba tersebut yakni PT Gaia Toba Mas, PT Agung Concern, PT Alas Rimbawan Lestari, PT Gamaland Toba Properti, PT Crystal Land Development, PT Asset Pacific, Dan PT Arcs House - Jambuluwuk.
Pengembangan Danau Toba, kata Andi mengatakan memang perlu investasi swasta, terutama fasilitas pendukung yang berstandar internasional seperti hotel dan resort hingga fasilitas lapangan golf.
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya seusai menghadiri acara Wisuda XX Politeknik Pariwisata di Medan, Rabu (17/10/2018), mengatakan akan ada terobosan wisata di Danau Toba.
"Kita mau membangun nomadic tourism, seperti namanya dia nomadic atau berpindah pindah, di sana akan ada hotel caravan pertama di Indonesia, homepod, serta homestay. Saya tidak janji akan selesai tahun 2019, tapi akan groundbreaking tahun 2019," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta kepada seluruh kepala daerah di kawasan Danau Toba untuk kompak mendukung upaya percepatan pembangunan kawasan tersebut agar berjalan lancar.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan selain Danau Toba, Sumut masih memiliki sejumlah potensi wisata berskala internasional yang juga perlu dikembangkan. Misalnya Bahorok yang habitat orang utan terbesar di dunia, Nias dengan lokasi surfing terbaik kedua di dunia, serta Asahan yang memiliki potensi arung jeram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel