Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Kekurangan 1.400 Tenaga Penyuluh Pertanian

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim maih kekurangan jumlah tenaga penyuluh pertanian hingga 1.400 orang guna memenuhi kebutuhan pembinaan dan pendampingan kepada petani.
Tenaga penyuluh pertanian/Ilustrasi-mediatani.com
Tenaga penyuluh pertanian/Ilustrasi-mediatani.com

Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim maih kekurangan jumlah tenaga penyuluh pertanian hingga 1.400 orang guna memenuhi kebutuhan pembinaan dan pendampingan kepada petani.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan daerahnya masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian hingga 1.400 orang. Sementara ketersediaan saat ini hanya sekitar 1.300 orang.

“Idealnya jumlah penyuluh pertanian di 19 kabupaten dan kota di Sumbar mencapai 2.700 orang, agar sektor pertanian memang bisa dikembangkan dengan baik. Sekarang baru tersedia 1.300 orang,” katanya, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya, peran penyuluh sangat vital untuk mengembangkan sektor pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Dia menuturkan bahwa penyuluh adalah mediator yang menyampaikan penerapan teknologi dari sumber pengetahuan kepada petani, sekaligus mendampingi dalam penerapan inovasi di bidang pertanian.

“Sangat vital, karena penyuluh berperan meningkatkan SDM petani. Yang mulanya bertani secara tradisional diubah menjadi modern yang berbasis teknologi, sehingga meningkatkan pendapatan,” ujarnya.

Irwan mengatakan meski jumlah tenaga penyuluh saat ini masih kurang, tetapi Sumbar sudah surplus untuk sejumlah komoditas pertanian.

Padi misalnya, produksinya sudah mencapai 2,77 juta ton tahun lalu, naik signifikan dari produksi tahun 2016 yang hanya 2,50 juta ton. Tahun ini pemda setempat menargetkan produksi padi mencapai 2,8 juta ton.

Selain padi, beberapa komoditas pertanian yang sudah surplus antara lain, jagung, bawang merah, dan cabai merah.

Pemda setempat juga berencana mengembangan komoditas pertanian lainnya, guna mendukung program swasembada dan penguatan keamanan pangan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper