Bisnis.com, JAKARTA - Para pebisnis di Palestina berminat menjalin kemitraan dengan pengusaha asal Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Hebron Muhammad Ghazi Herbawi yang bersama Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith menerima kunjungan Dubes RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto.
Herbawi mengakui pihaknya merasa gembira dapat bertemu langsung dengan diplomat KBRI Amman di tanah Palestina. Dia pun menyatakan bahwa para pengusaha Palestina sangat ingin untuk menjalin bisnis dengan pengusaha dari Indonesia.
"Hingga saat ini belum banyak pengusaha Palestina yang menjalin bisnis dengan Indonesia," ujarnya dalam keterangan reami KBRI Amman seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Minggu (16/9/2018).
Menurut Dubes Andy, selain mengadakan pertemuan bilateral, juga mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 yang akan diselenggarakan di ICE, BSD City, Tangerang, Indonesia, pada 24--28 Oktober 2018 di hadapan pebisnis kota Hebron.
Dia menjelaskan bahwa pada TEI 2017, KBRI Amman berhasil menggandeng sekitar 38 pengusaha Palestina dan 60 pengusaha Yordania dengan total transaksi mencapai US $22 juta.
Dari jumlah tersebut, US$8 juta tercatat sebagai transaksi dari pengusaha Palestina.
"Pengusaha Palestina dapat kembali berpartisipasi pada kegiatan TEI tahun 2018 ini dan mencatat transaksi yang lebih besar."
Selain mempromosikan TEI, Dubes RI juga mengajak para pengusaha Palestina untuk berpartisipasi pada Indonesia – Middle East Annual Gathering on Economy (IMAGE) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 21--23 September 2018,
Hal itu diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Hebron Muhammad Ghazi Herbawi yang bersama Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith menerima kunjungan Dubes RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto.
Herbawi mengakui pihaknya merasa gembira dapat bertemu langsung dengan diplomat KBRI Amman di tanah Palestina. Dia pun menyatakan bahwa para pengusaha Palestina sangat ingin untuk menjalin bisnis dengan pengusaha dari Indonesia.
"Hingga saat ini belum banyak pengusaha Palestina yang menjalin bisnis dengan Indonesia," ujarnya dalam keterangan reami KBRI Amman seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Minggu (16/9/2018).
Menurut Dubes Andy, selain mengadakan pertemuan bilateral, juga mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 yang akan diselenggarakan di ICE, BSD City, Tangerang, Indonesia, pada 24--28 Oktober 2018 di hadapan pebisnis kota Hebron.
Dia menjelaskan bahwa pada TEI 2017, KBRI Amman berhasil menggandeng sekitar 38 pengusaha Palestina dan 60 pengusaha Yordania dengan total transaksi mencapai US $22 juta.
Dari jumlah tersebut, US$8 juta tercatat sebagai transaksi dari pengusaha Palestina.
"Pengusaha Palestina dapat kembali berpartisipasi pada kegiatan TEI tahun 2018 ini dan mencatat transaksi yang lebih besar."
Selain mempromosikan TEI, Dubes RI juga mengajak para pengusaha Palestina untuk berpartisipasi pada Indonesia – Middle East Annual Gathering on Economy (IMAGE) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 21--23 September 2018,
Adapun, Indonesia Infrastructure Week (IIW) akan diselenggarakan pada 31 Oktober--2 November 2018 di JI Expo, Jakarta. Sementara itu, SIAL Interfood sebagai pameran makanan dan minuman terbesar di Indonesia akan diselenggarakan pada 21-24 November 2018.
Dia berharap hubungan ekonomi Indonesia-Palestina semakin meningkat melalui diplomasi ekonomi yang digiatkan KBRI Amman.
Pada kesempatan yang sama, Konsul Kehormatan RI di Ramallah Madam Maha Abu Susheh juga menegaskan bahwa sudah saatnya bagi Palestina untuk mencari mitra dagang baru seperti Indonesia.
"Dubes RI berharap semakin banyak pengusaha Palestina yang dapat menjalin bisnis dengan Indonesia sebagaimana Mr. Mohsen Zalloum dari Zalloum Trading Co, yang telah sukses berbisnis dengan Indonesia sejak lebih dari 20 tahun lalu."
Sebagai informasi, Kota Hebron yang merupakan wilayah paling luas di Tepi Barat dan mempunyai populasi yang paling besar di Palestina, yaitu sekitar 850.000 orang, merupakan wilayah yang menyumbang pemasukan negara paling besar.
Sekitar separuh dari pendapatan domestik bruto (PDB) Palestina berasal dari Hebron.
Pada kesempatan yang sama, Konsul Kehormatan RI di Ramallah Madam Maha Abu Susheh juga menegaskan bahwa sudah saatnya bagi Palestina untuk mencari mitra dagang baru seperti Indonesia.
"Dubes RI berharap semakin banyak pengusaha Palestina yang dapat menjalin bisnis dengan Indonesia sebagaimana Mr. Mohsen Zalloum dari Zalloum Trading Co, yang telah sukses berbisnis dengan Indonesia sejak lebih dari 20 tahun lalu."
Sebagai informasi, Kota Hebron yang merupakan wilayah paling luas di Tepi Barat dan mempunyai populasi yang paling besar di Palestina, yaitu sekitar 850.000 orang, merupakan wilayah yang menyumbang pemasukan negara paling besar.
Sekitar separuh dari pendapatan domestik bruto (PDB) Palestina berasal dari Hebron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
