Genjot Paket Unlimited, Seberapa Lowong Frekuensi Indosat dan Smartfren?

Duwi Setiya Ariyanti
Rabu, 5 September 2018 | 13:41 WIB
Perawatan BTS/JIBI-Dedi Gunawan
Perawatan BTS/JIBI-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah tren penaikan tarif data, PT Indosat Tbk. dan PT Smartfren Telecom Tbk. tetap mengandalkan paket data unlimited untuk menambah jumlah nomor di jaringan.

General Manager Prepaid PT Smartfren Telecom Tbk. Ari Abdya mengatakan pihaknya memperpanjang paket Unlimited, yang memberikan akses data tanpa kuota, hingga akhir tahun karena responsnya yang cukup positif.

Porsi pengguna internet dari pelanggan Smartfren saat ini paling tinggi dibandingkan dengan operator seluler lain karena anak usaha Grup Sinarmas tersebut hanye mengoperasikan jaringan 4G LTE.

Pelanggan Smartfren yang menggunakan paket Unlimited, jelas Ari, masih sensitif terhadap perubahan harga.

Kondisi tersebut membuat Smartfren merelakan pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) di level yang lebih rendah untuk mendorong semakin banyak nomor ke dalam jaringan.

ARPU pelanggan layanan mi-fi Smartfren saat ini ada pada kisaran Rp100.000 per bulan, sedangkan ARPU paket Unlimited hanya sekira Rp60.000 per bulan.

Di sisi lain, spektrum frekuensi yang dikuasai Smartfren rentang 850 MHz dan 2.300 MHz saat ini masih tergolong lowong sehingga memungkinkan untuk pemberian paket Unlimited dengan penggunaan data maksimum setiap hari sebanyak 1 GB. Setelah melebihi 1 GB, pengguna pun masih tetap bisa mengakses internet kendati dari sisi kecepatan menurun.

“Kami masih kecil [market share-nya] dan kapasitas [jaringan]-nya masih memungkinkan [memberi akses Unlimited]. Kami baru, kami butuh pelanggan baru,” kata Ari.

Per semester I/2018, Smartfren mengklaim melayani 11,1 juta nomor di jaringan yang beroperasi di dua rentang frekuensi yaitu 800 MHz dan 2.300 MHz.

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo mengatakan pihaknya akan mempertahankan paket unlimited untuk menambah nomor baru di jaringan. Strategi ini dinilai positif karena akses tanpa batas kuota ke YouTube dan aplikasi populer lainnya diminati konsumen.

Indosat kini memiliki dua paket data yakni Yellow dan Unlimited. Dua paket ini, tutur Deva, masih cukup efektif untuk menarik pelanggan.

“IM3 Ooredoo tetap akan mempertahankan kedua paket data ini agar pelanggan bisa terus menikmati paket internet,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Jumlah nomor yang ada di jaringan Indosat turun 21,9% pada semester I/2018 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Indosat kini memiliki total nomor di jaringan sebanyak 75,3 juta dari semula 96,4 juta pada semester I/2017.

Perinciannya, jumlah nomor prabayar turun dari 95,3 juta menjadi 73,8 juta, sedangkan nomor pascabayar justru naik dari 1,1 juta pada semester I/2017 menjadi 1,5 juta.

Di balik paket data Unlimited Indosat, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi mengatakan bahwa perusahaan telah mengumumkan kebijakan harga data yang lebih tinggi untuk memperbaiki kinerja keuangan.

Pada semester I/2018, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp11,1 triliun atau turun 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp15,1 triliun.

Kendati demikian, kebijakan harga yang baru belum terlihat pada pendapatan per pelanggan (ARPU) pada semester I/2018 yang masih menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada semester I/2018, ARPU Indosat sebesar Rp14.300 atau turun 36,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yakni Rp22.500.

Joy sebelumnya menyebut saat ini masih terdapat ruang untuk menaikkan harga paket data. Dari sisi industri, dia menyebut saat ini menjadi momentum yang tepat memperbaiki harga setelah terdampak kebijakan registrasi kartu SIM prabayar.

Indosat telah menaikkan harga paket data Freedom sebesar 4%, sedangkan paket Unlimited naik sekira 15% hingga 25% dan paket Yellow naik pada kisaran 40% hingga 100%.

“Untuk industri juga positif untuk meningkatkan harga saat ini melihat kondisi pasar kami sekarang,” kata Joy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper