Bisnis.com, JAKARTA – Beban biaya sektor penerbangan bertambah berat akibat pelemahan rupiah yang tersungkur ke angka 14.930 per dolar AS, kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) Bidang Penerbangan Berjadwal Bayu Sutanto.
Bayu mengatakan hal itu disebabkan komponen biaya yang dipengaruhi dolar AS baik secara langsung maupun tidak langsung mencapai 70 persen.
"Komponen biaya yang dipengaruhi langsung dan tidak langsung dengan kurs solar itu 70%, tambah berat biayanya," ujarnya di Jakarta pada Selasa (4/9/2018).
Dia mengemukakan harga tersebut bisa berimbas ke harga tiket apabila tarif batas bawah tidak kunjung dinaikkan.
Pasalnya, berdasarkan penelusuran Antara ke salah satu maskapai, pajak yang dikenakan untuk penerbangan luar negeri Jakarta-Bangkok naik dari Rp2.215.100 menjadi Rp2.229.000 pada Selasa sore. "Ya, jelas harga tiket dinaikkan," kata Bayu.
INACA, ujarnya, tengah menunggu penerapan kenaikan tarif batas bawah yang telah dirumuskan oleh Kementerian Perhubungan naik 5% persen dari 30% menjadi 35% dari tarif batas atas. "Kapan kenaikan tarif batas bawah diberlakukan, tiket domestik dinaikkan? sementara kurs dolarnya naik terus."
Hingga Selasa sore, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergeser 15 poin menjadi Rp14.795 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp14.810 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel