Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Games 2018, Manggis dan Nasi Goreng Jadi Incaran Atlet Asing

Hajatan pesta olah raga Asian Games 2018 menjadi wahana efektif untuk mempromosikan kebudayaan dan kekayaan produk lokal dari Indonesia.
Buah Manggis/Jibi
Buah Manggis/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Hajatan pesta olah raga Asian Games 2018 menjadi wahana efektif untuk mempromosikan kebudayaan dan kekayaan produk lokal dari Indonesia.

PT Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK) selaku main caterer Asian Games 2018 memanfaatkan evet olah raga terbesar bangsa Asia itu untuk mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia kepada para atlet dan ofisial mancanegara.

Regi Datau, Dirut PT GDSK, mengungkapkan bahwa buah manggis paling digemari sedangkan untuk kategori makanan adalah nasi goreng.

"Buah manggis sangat laku atau paling laku dibandingkan dengan buah-buah lokal lainnya," ungkapnya.

Selain buah manggis, sambungnya, GDSK juga memperkenal salak dan duku kepada ribuan atlet dan ofisial asing peserta Asian Games di wisma atlet Kemayoran dan wisma atlet Jakabaring, Palembang.

"Mayoritas yang kami sajikan adalah buah lokal. Kami hanya mengimpor buah apel dan buah pir," kata Regi.

GDSK, ujar Regi, juga memperkenalkan kue lokal berupa jajanan pasar, seperti bika Ambon dan kue lapis Surabaya.

Menurutnya, kuliner Indonesia juga semakin dikenal dan digemari padahal semula tidak banyak yang meminati masakan Indonesia.

"Stan masakan Indonesia kini jadi populer. Masakan yang paling digemari adalah nasi goreng kampung dan soto ayam. Selain itu, masakan Gorontalo semacam gulai juga digemari. Selanjutnya, bakso."

GDSK melayani hampir 49.000 porsi makanan-minuman per hari, belum termasuk untuk acara pembukaan dan penutupan.

"Boleh dikatakan, saat ini masakan Indonesia menjadi populer. Dari 20.000 porsi yang disediakan per hari, sebanyak 30% adalah masakan Indonesia," ungkap Regi.

Menurut Regi, GDSK menyediakan makanan otentik dari semua kawasan negara peserta Asian Games 2018 tetapi tanpa babi dan alkohol.

Di samping itu, sambungnya, semua makanan dan minuman yang disajikan tidak akan mengandung steroid. Hal itu, imbuhnya, dilakukan dengan melakukan seleksi kepada para supplier serta mengecek sertifikasi dengan ketat.

Terkait dengan harga makanan per porsi, menurut Regi, relatif murah, yakni Rp220.000 per porsi hingga Rp270.000 per porsi.

"Ini harga yang wajar dan bisa dikatakan murah. Di hotel bintang lima, misalnya per porsi bisa mencapai Rp400.000."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler