Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samosir Ajukan Biaya Promosi Pariwisata Naik jadi Rp6 Miliar

Guna menarik lebih banyak wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara, Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, berharap pemerintah setempat dapat mengabulkan usulan kenaikan anggaran promosi.
Perahu motor melintasi perairan Danau Toba menuju pulau Samosir, Sumatra Utara, Rabu (4/4)./Antara-Anis Efizudin
Perahu motor melintasi perairan Danau Toba menuju pulau Samosir, Sumatra Utara, Rabu (4/4)./Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com,  MEDAN – Guna menarik lebih banyak wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara, Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, berharap pemerintah setempat dapat mengabulkan usulan kenaikan anggaran promosi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Ombang Siboro menuturkan, saat ini jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Pariwisata sebesar Rp4,5 miliar.

Pembagiannya terdiri dari Rp2 miliar untuk biaya promosi serta Rp2,5 miliar untuk kebutuhan lainnya seperti dukungan untuk event.

“Untuk 2019 masih belum disahkan, tapi kami mengajukan untuk promosi itu sekitar Rp6 miliar, ini masih dalam pembahasan panjang,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Ombang beralasan, kebutuhan promosi perlu ditingkatkan selaras dengan ekspektasi kenaikan wisatawan. Adapun, alokasi yang diberikan sejauh ini dinilai masih belum mencukupi untuk membidik kenaikan angka kunjungan wisatawan.

Menurutnya, pemerintah perlu berkaca pada Bali dalam penganggaran kebutuhan promosi pariwisata. “[Anggaran Rp4,5 miliar itu] masih sangat kurang. Daerah Bali sekarang menganggarkan sekitar Rp5 triliun,” tuturnya.

Penambahan anggaran tersebut, kata dia, direncanakan untuk menambah frekuensi dan daya jelajah promosi.

Sejauh ini, pihaknya melakukan kegiatan promosi dan pemasaran baik melalui media digital seperti Facebook, Instagram, serta juga melalui media luar ruang seperti pemasangan billboard di kota-kota besar Medan dan Jakarta.

Potensi-potensi pariwisata di Samosir juga kerap dipromosikan lewat pemberitaan lewat kerja sama dengan berbagai media, seperti majalah penerbangan. “Promosi di media memang mahal tetapi efektif,” katanya.

Selain itu, Dinas Pariwisata Samosir juga aktif dalam kegiatan pemasaran di beberapa negara pasar utama wisatawan mancanegara (wisman), seperti di Malaysia, China, dan Rusia. Dalam semester II/2018, pihaknya akan ikut serta dalam kegiatan pameran dan pemasaran paket wisata ke London, Inggris.

Terkait target kunjungan wisatawan, realisasi per Juni 2018 berkisar 204.000 kunjungan dengan porsi wisman sebesar 31.000 kunjungan. Sampai dengan akhir tahun, Dispar Samosir berharap dapat menarik 300.000 – 350.000 kunjungan wisatawan.

Sedangkan untuk target 2019, lanjutnya, masih belum diputuskan. Namun, dia memperkirakan pertumbuhannya di kisaran 8% - 12% dari realisasi akhir 2018.

Ombang menjelaskan pemerintah telah membidik angka 1 juta wisman di Danau Toba pada 2020. Angka tersebut secara tidak langsung menjadi ekspektasi bagi Samosir.

“Karena tidak ada wisman yang ke Danau Toba yang tidak ke Samosir, jadi kami artikan dengan 1 juta wisman ke Samosir tahun 2020. Harus ada sekitar Rp20 miliar untuk mencapai target 1 juta wisman di Toba. Harus berani [menganggarkan] sebab promosi itu mahal,” paparnya.

Ombang mengatakan, kenaikan kunjungan wisatawan akan berkontribusi pada menggerakkan perekonomian setempat serta menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah.

Selain memicu perputaran uang di berbagai sektor turunan pariwisata seperti transportasi dan kuliner, juga akan meningkatkan lapangan kerja.

Sebelumnya, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, bilang angka kunjungan wisatawan di Samosir menunjukkan tren peningkatan.

Pada 2016, wisatawan di Samosir sebesar 179.000 dengan porsi wisman 36.000. Pada tahun lalu, jumlahnya naik menjadi 276.000 wisatawan dengan wisman 63.000.

“Peningkatan kunjungan luar biasa dan itu kebanyakan berasal dari pasar Malaysia,” katanya.

Rapidin mengungkapkan pihaknya juga melakukan upaya untuk mendorong penyiapan sarana dan prasarana yang membuat wisatawan nyaman, salah satunya terkait kebutuhan makanan halal bagi wisatawan muslim.

“Kami telah kerja sama dengan BPOM dan MUI di Sumut pada bulan lalu. Jadi semuanya dipersiapkan supaya kita melaju menjadi daerah wisata bertaraf internasional,” ujar Rapidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper