Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goodyear, Pelopor Pabrik Ban di Indonesia

Goodyear Indonesia mencatatkan diri sebagai pelopor pabrik ban di Indonesia. Emiten berkode GDYR itu membangun pabrik ban pada 1935 di Bogor.
Goodyear adalah perusahaan yang sudah ada di Indonesia sejak zaman belanda. Emiten berkode GDYR ini juga menjadi pelopor pembangunan pabrik ban di Indonesia./ Ilham Mogu
Goodyear adalah perusahaan yang sudah ada di Indonesia sejak zaman belanda. Emiten berkode GDYR ini juga menjadi pelopor pembangunan pabrik ban di Indonesia./ Ilham Mogu

Bisnis.com, JAKARTA -- Siapa sangka, Goodyear sudah ada di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda. Perusahaan ban itu didirikan di Jakarta pada 1917 dengan nama N.V Goodyear Tire & Rubber Company Ltd. 

Setelah 18 tahun berdiri, Goodyear melakukan ekspansi dengan membangun pabrik ban di Bogor, Jawa Barat. Pabrik yang masih beraktivitas hingga saat ini itu pun menjadi pabrik ban pertama di Indonesia. 

Setelah, Indonesia merdeka, badan hukum Goodyear masih berbentuk  Naamloze Vennootschap (NV). Baru pada 1977, Goodyear mengganti nama dan badan hukumnya menjadi PT Goodyear Indonesia. 

Pada 1980, Goodyear Indonesia melakukan aksi penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode GDYR itu melepas sahamnya sebanyak 6,15 juta lembar dengan nominal Rp1.000 per saham.

Goodyear, Pelopor Pabrik Ban di Indonesia

20 tahun berselang setelah IPO, Goodyear mendaftarkan kepemilikan saham Goodyear Tire & Rubber Company sebanyak 34,85 juta ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada 2007, Goodyear berencana menambah kapasitas pabrik bannya di bogor. Investasi perseroan untuk peningkatan kapasitas pabrik itu ditaksir senilai US$50 juta.

Perseroan pun mengandalkan dana dari perbankan dan pihak terafiliasi untuk menyukseskan rencana ekspansi tersebut. Proses pembangunan proyek itu pun bisa rampung dalam tiga tahun atau tepatnya pada 2010.

Lima tahun setelah peningkatan kapasitas pabrik rampung, Goodyear melakukan aksi pemecahan jumlah saham atau stocksplit dengan rasio 1:10.

Setelah, aksi stocksplit itu, jumlah saham Goodyear menjadi 410 juta lembar dibandingkan sebelumnya sebanyak 41 juta lembar.

Goodyear, Pelopor Pabrik Ban di Indonesia

Saat ini, mayoritas saham Goodyear dimiliki oleh The Goodyear Tire & Rubber Company Akron (GTRC) Ohio, Amerika Serikat sebesar 85%.

Sisanya dimiliki oleh PT Kalibesar Asri sebesar 7,08%, dan publik sebesar 7,92%.

Pada kuartal II/2018, Goodyear mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4,45% menjadi US$79,12 juta dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari sisi laba bersih, perseroan kembali mendulang untung menjadi US$1,02 juta dibandingkan sebelumnya yang masih rugi US$2,29 juta.

Dalam keterbukaan informasi pada 14 Mei 2018 terkait hasil paparan publik, Kepala Komunikasi Goodyear Wicaksono menjelaskan, pada tahun ini, perseroan melihat harga bahan baku lebih stabil. Walaupun, perseroan memperkirakan tetap ada beberapa tantangan pada tahun ini.

Goodyear, Pelopor Pabrik Ban di Indonesia

"Tahun ini memasuki tahun politik, masa depan proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan mulai melambat prosesnya, terutama pada kuartal I/2018. Selain itu, volatilitas rupiah juga menjadi perhatian," ujarnya.

Adapun, volatilitas rupiah akan membuat perseroan sulit dalam membuat perencanaan bujet anggaran maupun belanja modal yang lebih baik.

Saat ini, perseroan memiliki lindung nilai secara alami dalam bentuk ekspor ke luar negeri yang cukup besar. Pendapatan ekspor dengan nominal dolar AS itu bisa digunakan untuk membeli bahan baku.

Sampai penutupan perdagangan Selasa (14/8), harga saham Goodyear stagnan pada level Rp2.090 per saham dengan PE ration 26,41 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper