Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Gelar Workshop e-Smart IKM di 12 Provinsi

Program workshop e-Smart IKM Kementerian Perindustrian telah diselenggarakan di 22 provinsi.
Perajin membuat tempe berbahan baku kedelai impor di kampung sukamaju, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (16/7/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi
Perajin membuat tempe berbahan baku kedelai impor di kampung sukamaju, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (16/7/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA--Program workshop e-Smart IKM Kementerian Perindustrian telah diselenggarakan di 22 provinsi.

Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kemenperin, mengatakan pihaknya fokus melaksanakan langkah prioritas yang tertuang dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satunya adalah pemberdayaan industri kecil dan menengah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Upaya ini bertujuan memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri keempat, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam e-Smart IKM.

“Untuk itu, kami terus menyelenggarakan workshop e-Smart IKM di berbagai provinsi di Indonesia. Hingga saat ini, program tersebut telah dilaksanakan di 22 provinsi dengan melibatkan stakeholders, antara lain Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA, Kementerian Kominfo dan pemerintah daerah,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (8/8/2018).

Program e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada dengan tujuan meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

Menurut Gati, di tengah tren ekonomi digital yang berkembang pesat, IKM nasional semakin didorong untuk aktif dalam memasarkan produknya melalui perdagangan online.

Dalam hal ini, Kemenperin telah bekerja sama dengan marketplace dalam negeri, di antaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.

“Melalui berbagai kerja sama yang telah dilakukan, kami berharap, akan terjadi sinergi dalam pengembangan dan pembinaan IKM yang mengarah pada one stop solution,” ungkapnya.

Contohnya, kolaborasi dengan Google dalam rangka pengembangan kemampuan IKM dalam pemanfaatan fitur-fitur pada aplikasi Google untuk promosi produk dan pengembangan bisnis online.

Sejak diluncurkan pada 27 Januari 2017 lalu, workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 2.900 peserta dan membukukan nilai transaksi online melampaui Rp600 juta. Pada tahun ini, Kemenperin menargetkan peserta e-Smart IKM bertambah menjadi 4.000 IKM dari seluruh Indonesia.

“IKM kita harus update dengan teknologi, sesuai program prioritas Making Indonesia 4.0. Untuk itu, Kemenperin berupaya melakukan edukasi pentingnya teknologi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standard sebagai implementasi era industri 4.0,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper