Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Fokus Jaring Wisman Singapura dan Malaysia

Industri pariwisata di Sumatra Utara (Sumut), khususnya di wilayah Danau Toba, diharapkan semakin berkembang sejalan dengan dibukanya rute internasional ke Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara.
Wisatawan berada di kawasan Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (27/10). Pemerintah terus melakukan pengembangan pariwisata ke Danau Toba diantaranya membangun infrastruktur menuju kawasan Danau Toba, yang kini menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata prioritas di Indonesia. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Wisatawan berada di kawasan Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (27/10). Pemerintah terus melakukan pengembangan pariwisata ke Danau Toba diantaranya membangun infrastruktur menuju kawasan Danau Toba, yang kini menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata prioritas di Indonesia. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Bisnis.com, TOBASA -- Industri pariwisata di Sumatra Utara (Sumut), khususnya di wilayah Danau Toba, diharapkan semakin berkembang sejalan dengan dibukanya rute internasional ke Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara.
 
Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BODT) Arie Prasetyo mengatakan maskapai Air Asia akan segera mengoperasikan penerbangan Kuala Lumpur (KL)-Silangit.
 
"Kalau tidak ada perubahan, rute KL- Silangit itu akan terbang empat kali seminggu, mulai 3 Agustus 2018, tiketnya sudah bisa dibeli. Ini baru dan akan jadi regular fligh," ujarnya di Bandara Silangit, Kamis (2/8/2018).
 
Tak hanya membuka penerbangan komersial, maskapai asal Negeri Jiran itu pun berencana mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di beberapa desa yang ada di sekitar Danau Toba. 
 
Pada tahun lalu, Garuda Indonesia sempat melayani penerbangan internasional dari Singapura dari dan menuju Silangit dengan sistem charter
 
Arie mengklaim penerbangan internasional tersebut terbilang sukses dalam menambah kunjungan wisatawan karena dipadukan dalam paket-paket wisata bersama pelaku industri dan pemerintah setempat.
 
"Waktu itu cukup sukses tapi karena satu dan lain hal penerbangan harus dihentikan. Tapi itu memang sifatnya charter regular. Nah, dengan ada regular flight ini sekarang jauh lebih baik saya pikir ya, apalagi Air Asia sudah menyatakan sangat serius," jelasnya.
 
Selain Air Asia, ada juga maskapai lain yang telah mengungkapkan niatan masuk ke Silangit, salah satunya grup Lion Air. Arie optimistis tingkat okupansinya mencapai 80% dari total 180 kursi untuk tipe pesawat Airbus 320. 
 
Singapura dan Malaysia merupakan dua pasar utama wisatawan mancanegara (wisman) yang ingin difokuskan oleh Sumut. Dua negara tersebut mempunyai potensi wisman yang tinggi. 
 
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat Danau Toba menjadi destinasi favorit wisatawan Singapura dan Malaysia, yakni faktor panorama alam, kedekatan jarak, dan kedekatan budaya.
 
Saat ini, ada sekitar 100.000 wisman yang datang ke Danau Toba berasal dari Malaysia. Jumlah itu hampir separuh dari total wisman yang berkunjung ke Danau Toba yang sebesar 260.000-270.000 orang.

Jika selama ini wisman hanya masuk dari Bandara Internasional Kualanamu di Medan serta Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Tanjung Balai, maka regular flight dari Silangit diharapkan mampu menambah jumlah wisman yang berkunjung.
 
Sejalan dengan potensi peningkatan trafik kunjungan wisman tersebut, ada pekerjaan rumah yang menanti yakni kebersihan. Para penyedia jasa akomodasi dan restoran juga perlu meningkatkan fasilitas pendukung seperti penunjuk arah kiblat serta makanan halal untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.

Namun, tujuan utama wisman yang datang ke Danau Toba adalah pemandangan alam, aktivitas, serta komunitas yang bisa dikunjungi.
 
Penambahan rute penerbangan tersebut juga diharapkan dapat merangsang pengembangan sport tourism dan investasi pariwisata secara umum. Apalagi, danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara itu juga potensial untuk wisata air, kendati belum dapat dioptimalkan.  
 
"Kalau olahraga air paling potensial ya triathlon, sedangkan aerosport ada paralayang di Hutaginjang. Ini bisa jadi pasar untuk Singapura dan Malaysia, mungkin karena kunjungan trafik masih belum terlalu banyak ya, jadi dengan ada penerbangan reguler ini pelan-pelan yang bagus bisa muncul, restoran dan hotel baru," imbuh Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper