Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Panjang Picu Perlambatan Produksi Manufaktur Besar 

Perlambatan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal II/2018 sebesar 4,36% dari posisi 4,74% pada kuartal I/2018 dipicu lamanya periode libur Lebaran tahun ini.
Ilustrasi: Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, belum lama ini. Selain kebutuhan lapangan kerja yang semakin besar, produktivitas industri manufaktur dinilai perlu lebih digenjot guna menghindari ancaman jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. /Bisnis-NH
Ilustrasi: Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, belum lama ini. Selain kebutuhan lapangan kerja yang semakin besar, produktivitas industri manufaktur dinilai perlu lebih digenjot guna menghindari ancaman jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. /Bisnis-NH

Bisnis.com, JAKARTA--Perlambatan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal II/2018 sebesar 4,36% dari posisi 4,74% pada kuartal I/2018 dipicu lamanya periode libur Lebaran tahun ini. 

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M.Habibullah mengatakan hari kerja yang pendek akibat libur Lebaran turut berpengaruh dalam perlambatan ini.

"Pengaruh hari kerja, tetapi kan dia bergeser ke IKM [industri manufaktur kecil dan menegah]," ungkap M.Habibullah, Kamis (1/8).

Dari fase libur hari raya tersebut, dia melihat industri sudah mengenjot produksinya dari jauh hari sehingga pada kuartal pertama kenaikannya lumayan besar.

Pertumbuhan industri manufaktur besar pada kuartal II/2018 ini didorong oleh produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kali yang naik sebesar 27,73% (yoy).

Sementara itu, produksi yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah jasa dan pemasangan mesin dan peralatan, yaitu sebesar 11,37% (yoy). 

Industri yang mengalami penurunan terbesar kedua adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar -4,94% (yoy). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper