Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi di antara aspek pendukung lainnya.
Pengamat pariwisata Sanggam Hutapea menilai akses ke Danau Toba sangat terbuka, karena pemerintah sudah membangun jalan tol guna memperpendek jarak tempuh ke Danau Toba. Demikian juga dengan pembangunan bandara Internasional Silangit.
Akan tetapi, lanjutnya, kawasan Danau Toba sebagai obyek yang diandalkan dan menjadi daya tarik mendatangkan wisatawan belum ada perubahan.
“Hingga kini destinasi wisata Danau Toba masih monoton mengandalkan keindahan alamnya saja . Padahal, jika tidak ada perubahan dan pembenahan yang bisa membuat wisatawan tertarik, maka akan sulit untuk menjadikannya sebagai tujuan utama wisatawan mancanegara,” ujarnya dalam satu diskusi soal pariwisata, Selasa (3/7/2018).
Menurutnya, dengan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi yang nyaman dan aman maka wisatawan akan betah berlama lama di sana.
Alumni pasca sarjana Universitah Gajah Mada itu mengharapkan tujuh kabupaten yang daerahnya bersentuhan langsung di kawasan Danau Toba harus menjalin kerjasama yang permanen dan sepakat membangun destinasi wisata di kawasan Danau Toba dan tidak saling berkompetisi.
Menurutnya, tujuh kabupaten itu harus saling melengkapi sehingga setiap wisatawan yang berkunjung ke kawasan Danau Toba tidak hanya singgah di beberapa destinasi wisata saja .
"Saya yakin ketujuh daerah yang bersentuhan dengan kawasan Danau Toba punya produk wisata yang memiliki ciri khas sendiri-sendiri untuk mampu membuat orang tertarik di samping mengandalkan keindahan alam Danau Toba, " ujar Sanggam.
Dia menilai selain keindahan alam Danau Toba, masih banyak potensi yang layak jadi destinasi wisata seperti produk pertanian kemenyaan di Humbang Hasundutan, penenun Ulos di Tobasa.
Sementara itu Parapat sebagai gerbang wisata di Danau Toba, juga ada 'Istana Presiden' tempat Pengasingan Presiden pertama RI Soekarno dan Haji Agus Salim yang terletak di semenanjung Marihat.
Terkait faktor keselamatan , Sanggam meminta Pemerintah memperbaiki seluruh dermaga, termasuk pengadaan toilet- toilet di kawasan Danau Toba. Pelabuhan pelabuhan dikawasan ini harus diperbaiki untuk melayani rute rute pelayaran yang mengakomodiri kepentingan masyarakat dan wisatawan.
Selain itu kelengkapan alat alat keselamatan seperti pelampung, kapal kapal di Danau Toba harus dilengkapi alat komunikasi , sehingga dalam keadaan darurat kapal yang berlayar dapat berkomunikasi ke petugas di pantai (pelabuhan). Dengan demikian kalau terjadi kecelakaan kapal jumlah korban bisa diminimalisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel