Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wagub Sumbar Akui Kemacetan Lebaran Tahun Ini Lebih Parah

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan kemacetan di beberapa titik bahkan mencapai 12 jam dari waktu tempuh normal yang hanya dua jam.
Foto udara kendaraan pemudik melintasi fly over Kelok Sembilan, di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatra Barat, Senin (11/6/2018). Arus mudik ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatra, Sumbar-Riau itu pada H-4 lebaran terpantau lancar./ANTARA-Iggoy el Fitra
Foto udara kendaraan pemudik melintasi fly over Kelok Sembilan, di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatra Barat, Senin (11/6/2018). Arus mudik ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatra, Sumbar-Riau itu pada H-4 lebaran terpantau lancar./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengakui kemacetan saat libur Lebaran pada tahun ini jauh lebih padat dibandingkan periode libur Lebaran 2017.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan kemacetan di beberapa titik bahkan mencapai 12 jam dari waktu tempuh normal yang hanya dua jam.

“Tahun lalu, jalur Padang – Bukittinggi dan jalur Padang – Pesisir Selatan hanya sekitar 8 jam. Tahun ini sampai 10 jam bahkan hingga 12 jam,” katanya, Kamis (21/6/2018).

Kemacetan parah di daerah itu terjadi pada Sabtu (16/6/2018) hingga Senin (18/6/2018), yakni di ruas Padang – Bukittinggi, Padang – Pesisir Selatan, dan Bukittinggi – Payakumbuh.

Tingginya volume kendaraan yang masuk ke Sumbar diperkirakan menjadi penyebab utama kemacetan di sejumlah ruas jalan itu.

“Perlu dievaluasi menyeluruh penyebab kemacetannya, sehingga menjadi pelajaran dan tahun depan sudah bisa diantisipasi dengan baik,” ujarnya.

Nasrul mengatakan kemacetan yang terjadi di Sumbar umumnya berada di lokasi wisata atau yang menghubungkan destinasi-destinasi wisata di Sumbar.

Artinya, imbuh dia, objek wisata Sumbar sudah diminati wisatawan dari berbagai daerah, terutama dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, Sumut, Bengkulu, dan daerah lainnya.

Selain jalur macet, Nasrul juga menginginkan evaluasi di objek–objek wisata demi memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper