Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Balik: Ini Kebijakan Polda Metro Jaya Antisipasi Kepadatan Arus Kendaraan

Polda Metro Jaya akan menerapkan sejumlah kebijakan guna mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus balik Lebaran 2018 menyusul hasil koordinasi dengan Polda Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang menyatakan bahwa arus balik mudik dari tiga daerah tersebut sudah berjalan.
Antrean kendaraan arus balik Lebaran di ruas tol Cikampek KM 67, Jawa Barat, Minggu (2/7/2017)./Bisnis-Dedi Gunawan
Antrean kendaraan arus balik Lebaran di ruas tol Cikampek KM 67, Jawa Barat, Minggu (2/7/2017)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya akan menerapkan sejumlah kebijakan guna mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus balik Lebaran 2018 menyusul hasil koordinasi dengan Polda Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang menyatakan bahwa arus balik mudik dari tiga daerah tersebut sudah berjalan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Argo Yuwono mengatakan untuk menghindari adanya gangguan di Jakarta saat arus balik berlangsung, Polda Metro melakukan beberapa kebijakan.

“Contohnya nanti di tol, misalnya, ada antrean satu sampai 5 km. Kemudian kalau kita lihat antrean, nanti pintu tol di Cikarang Utama itu kita tambah lagi tiga, jadi 30. Sehingga ini nanti akan memudahkan pengguna jalan menggunakan pintu tol itu,” kata Argo dalam keterangannya, Senin (18/6/2018).

Selain itu, Polda Metro Jaya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga terkait penyediaan loket pengisian kartu e-toll di sepanjang jalan Cikarang Utama.

“Jadi masyarakat pengguna jalan tol yang kehabisan saldo e-toll nanti bisa memanfaatkan. Itu adalah alternatif pertama,” ujar Argo.

Hal yang harus diantisipasi yaitu saat terjadi antrean sepanjang 5 km dan kecepatan kendaraan hanya berkisar 0,5 Km/jam. Untuk hal ini, Polda Metro Jaya sudah melakukan koordinasi dengan Polda Jatim, Jateng dan Jabar, agar sewaktu-waktu jika dibutuhkan dilakukan pengalihan arus.

“Pengalihan arus bisa kita lakukan di kilometer 37. Nanti kita keluarkan ke jalur arteri dan juga kilometer 35. Jadi bisa ke arah Kalimalang kalau kita keluarkan di sana,” kata Argo.

“Sementara untuk kendaraan pribadi atau mobil kecil diarahkan keluar di jalur arteri,” tambah Argo.

Apabila rekayasa pertama belum berhasil melancarkan arus lalulintas, maka akan diberlakukan contraflow. “Jadi contraflow dari Kilometer 35. Kalau masih kurang kita tambah lagi dari kilometer 21 atau 10 atau nanti kilometer 0,” jelas Argo.

Tak hanya itu, pengguna jalan yang akan masuk ke jalan tol juga akan dibatasi. Bahkan, jika masih terjadi kepadatan maka yang diprioritaskan masuk ke tol adalah masyarakat yang akan mau balik ke Jakarta.

“Kalau misalnya contraflow belum bisa menyelesaikan, kita lakukan satu arah. Jadi dari kilometer 35 ke Jakarta satu arah semua. Kemudian kalau nanti misalnya sudah kita lakukan itu dan kita komunikasi dengan Jasa Marga untuk biaya tol langsung itu, langsung bisa melewati di sana. Jangan sampai terhambat di situ,” kata Argo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper