Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Koreksi Lagi Target Pertumbuhan Ekonomi Riau

Setelah sempat dikoreksi pada pertengahan Maret lalu, target pertumbuhan ekonomi Riau kembali dikoreksi Bank Indonesia perwakilan provinsi ini dengan perkiraan di posisi 2,93%.
Ilustrasi: Warga beraktivitas di kawasan proyek pembangunan gedung perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, Riau, Kamis (21/9)./ANTARA-Rony Muharrman
Ilustrasi: Warga beraktivitas di kawasan proyek pembangunan gedung perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, Riau, Kamis (21/9)./ANTARA-Rony Muharrman

Bisnis.com, PEKANBARU -- Setelah sempat dikoreksi pada pertengahan Maret lalu, target pertumbuhan ekonomi Riau kembali dikoreksi Bank Indonesia perwakilan provinsi ini dengan perkiraan di posisi 2,93%.

Kepala BI Riau Siti Astiyah mengatakan memang ekonomi daerah itu tidak tumbuh sebesar daerah lainnya, karena masih terbebani pelemahan kinerja sektor pertambangan, khususnya minyak bumi.

"Target [pertumbuhan ekonomi] akhir tahun ini kami koreksi positif menjadi 2,93%. Ekonomi Riau tumbuh tidak sebesar daerah lain, triwulan satu ini 2,91%," katanya Rabu (23/5/2018).

BI Riau di akhir tahun lalu memerkirakan ekonomi daerah itu bakal tumbuh dalam rentang 2,43% - 3,43%, atau lebih tinggi dari target pertumbuhan 2017 yang sebesar 3,25%. Ternyata realisasi di akhir tahun, ekonomi Riau tumbuh hanya di angka 2,71%.

Lalu pada pertengahan Maret lalu, BI mengoreksi angka target pertumbuhan ekonomi Riau menjadi rentang 2,75% - 3,25%.

Meski demikian, BI menyebut arah perekonomian daerah itu sudah benar (on the right track), dengan bukti sejak 2015 menunjukkan tren positif.

Siti menyebut pemicu masih rendahnya ekonomi daerah itu karena sektor minyak bumi yang terus melemah, selain karena harga minyak dunia yang belum membaik, juga karena ada natural declining, atau pengurangan produksi secara alami, akibat usia sumur minyak yang sudah tua.

Namun Siti mengatakan sektor minyak masih berperan cukup besar bagi ekonomi daerah itu, saat ini porsinya sekitar 25% dari total kontribusi pertumbuhan ekonomi.

"Jadi memang kalau tanpa migas, Riau sudah bisa di atas 5% sama dengan daerah lainnya, provinsi lain," katanya.

Sebelumnya BPS Provinsi Riau mencatat pertumbuhan ekonomi daerah itu tumbuh 2,91% pada triwulan I/2018 atau lebih baik dari periode sama tahun lalu yang hanya tumbuh 2,84%.

Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan pertumbuhan ekonomi daerah itu ditopang semua sektor lapangan usaha, terutama bidang lapangan usaha jasa perusahaan yang tumbuh 9,59%. Lalu jasa lainnya tumbuh 9,41% dan kontruksi tumbuh 7,41%.

"Dari sisi produksi, pertambangan dan penggalian berkontribusi sebesar 26,84%, industri pengolahan sebesar 24,71%, lalu pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 23,67%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper