Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Usul Pembangunan Rutan Keamanan Maksimal Khusus Teroris

Polisi mengusulkan pembangunan rumah tahanan (rutan) dengan tingkat keamanan maksimal untuk tersangka atau terdakwa kasus terorisme di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Kapolri meninjau Mako Brimob pasca insiden antara narapidana teroris dengan petugas yang mengakibatkan lima anggota Polri dan seroang teroris meninggal dunia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Kapolri meninjau Mako Brimob pasca insiden antara narapidana teroris dengan petugas yang mengakibatkan lima anggota Polri dan seroang teroris meninggal dunia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA--- Polisi mengusulkan pembangunan rumah tahanan (rutan) dengan tingkat keamanan maksimal untuk tersangka atau terdakwa kasus terorisme di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Polri memiliki markas Brigade Mobil di Cikeas atau Pusat Latihan Multifungsi Polri. Rutan keamanan maksimum itu akan dibangun di kawasan itu.

"Polri sendiri mengajukan juga untuk dibangun rutan (keamanan) maksimum karena ada masa penangkapan, penyidikan, penuntutan, masa persidangan, dimana tersangka atau terdakwa nanti ditempatkan di tempat khusus yang tidak sama dengan tempat lain seperti di Rutan Salemba dan Cipinang," kata Tito dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Tito mengatakan usulan rutan ini rencananya akan menggantikan Rutan cabang Salemba yang dikelola oleh kepolisian. Rutan itu juga rencananya akan menggantikan rutan di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Di samping itu, Tito juga mengajukan usul penambahan lembaga permasyarakatan (lapas) dengan tingkat keamanan maksimum. Menurutnya, penanganan narapidana terorisme tidak boleh sama dengan narapidana lain karena dikhawatirkan akan terpengaruh.

Tito mengatakan Polri memiliki pengalaman bahwa pelatihan militer oleh teroris di Aceh ternyata dikoordinasikan dan dibicarakan di Lapas Cipinag oleh Abu Bakar Ba'asyir, Aman Abdurrahman dan Iwan Rois dari tiga kelompok yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper