Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Laju NPL, Mandiri Sumatra I Lakukan Pemetaan dan Selektif

Pemetaan sektor dan daerah menjadi strategi Bank Mandiri dalam menekan laju pertumbuhan non performing loan (NPL) atau kredit macetnya.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri/JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MEDAN— Pemetaan sektor dan daerah menjadi strategi Bank Mandiri dalam menekan laju pertumbuhan non performing loan (NPL) atau kredit macetnya.

Bank Mandiri Region I Sumatra I mencatatkan peningkatan angka NPL sebesar Rp154 miliar dari sebelumnya Rp675 miliar per Maret 2017 menjadi Rp829 miliar di periode yang sama pada 2018.

Peningkatan ini membawa angka NPL perseroan ke angka 1,32% dari sebelumnya 1,15%.

“Jadi, 1,32% itu gabungan kredit retail dan wholesale. Sebenarnya, kalau persentase retail kami NPL nya turun, tetapi kredit wholesale kami yang agak naik sehingga secara total itu yang menyebabkan NPL kami secara agregat 1,32% dan NPL tersebut masih jauh di bawah NPL perbankan,” kata Regional CEO Bank Mandiri Sumatra I H. R. Parlindungan Hutahaean, Rabu (9/5/2018).

Oleh karena itu, kata Parlindungan, untuk menekan laju NPL ke depan, pihaknya akan lebih selektif dan mengikuti pembagian sektor yang telah ditetapkan oleh Bank Mandiri untuk penyaluran kredit.

“Jadi, dari kantor pusat sendiri sudah memetakan berdasarkan potensi daerahnya,” katanya.

Untuk wilayah Sumatra I, industri perkebunan dan turunannya dianggap masih menarik bagi pertumbuhan bisnis penyaluran kredit. Kendati terjadi fluktuasi nilai komoditi, menurut Parlindungan, kondisi yang terjadi saag ini masih dalam tahap aman di mana para petani masih memiliki kemampuan untuk melunasi pinjamannya.

Selain itu, ada pula industri pakan ternak (feedmill) berikut sektor konstruksi yang terkait dengan proyek pemerintah.

“Artinya kalau kita finance ke sana mash memungkinkan,” tambahnya.

Sementara itu, untuk segmen ritel, Bank Mandiri Region I Sumatra I akan fokus ke empat sektor antara lain koperasi, value chain, clustering, dan distributor financing.

Selain pemetaan sektor yang berpotensi untuk penyaluran kredit yang lebih sehat, pihaknya juga melakukan pemetaan wilayah di mana Medan, Pekanbaru, dan batam masih dianggap sebagai wilayah dengan potensi menggairahkan.

Adapun untuk daerah-daerah seperti Aceh, Dumai dan Siantar pihaknya hanya akan menargetkan penyaluran kredit untuk sektor-sektor tertentu, kecuali mendapatkan restu dari kantor pusat.

Selain sektor-sektor di atas, pemberian pinjaman pendidikan seperti student loan atau kerja sama khusus dengan lembaga tertentu juga menjadi pilihan. Saat ini, bank Mandiri telah menjalin kerja sama dengan Lion Group untuk membiayai pendidikan program maintenance aircraft pegawainya di Batam.

“Kita kerja sama dengan Lion Grup. Mahasiwa yang mengambil program maintenace aircraft. Pembayaran [pinjaman] dari gaji yang dibayar Lion Grup,” katanya.

Pihaknya yakin, program ini akan lebih sehat karena yang menjadi peminjam adalah para karyawan Lion Group yang hendak melanjutkan program keahlian dengan kata lain telah memiliki penghasilan dan mendapat jaminan dari Lion Grup sendiri.

Saat ini , Mandiri telah menyalurkan pembiayaan pendidikan bagi 24 nasbah melalui kerja sama dengan perusahaan.

Untuk tahun ini, Parlindungan mengatakan pihaknya memasang target untuk bisa menyalurkan ke 100 nasabah melalui program yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper