Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Janji Gubernur Kepulauan Riau pada Investor

Pemerintah Provinsi Riau menjanjikan akan turun tangan langsung jika terdapat kendala yang dialami investor ketika masuk ke dalam wilayahnya.
Suasana groundbreaking Bintan Offshore Marine Centre./JIBI-Anggara Pernando.
Suasana groundbreaking Bintan Offshore Marine Centre./JIBI-Anggara Pernando.

Bisnis.com, BINTAN—Pemerintah Provinsi Riau menjanjikan akan turun tangan langsung jika terdapat kendala yang dialami investor ketika masuk ke dalam wilayahnya.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menuturkan pihaknya mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendukung arus barang dan orang. Pembangunan infrastruktur sekaligus memastikan investasi yang masuk tidak terhambat ketersediaan sarana dan prasarana. 

"Kalau ada hambatan dan gangguan kami akan turun gunung mengatasinya," kata Nurdin di sela-sela peresmian Bintan Offshore Marine Centre (BOMC) , Selasa (8/5/2018). 

Nurdin mengatakan potensi di wilayah Batam, Bintan, Karimun sangat strategis untuk membangun usaha. Selain dekat dengan Malaysia dan Singapura, kawasan ini juga dilewati 90.000 kapal besar.

“Kami harapkan Kepri unggul dalam sektor maritim baik dari [industri] kapal, maupun wisata," katanya. 

Nurdin berharap masuknya investasi juga mengangkat perekonomian masyarakat lokal. Selain meningkatkan penyerapan tenaga kerja,investasi juga mendorong tumbuhnya pengusaha lokal yang bermitra dengan investor. 

"Libatkan juga pengusaha lokal, sehingga akan meningkatkan rasa menjaga [perusahaan dari gangguan lingkungan]," katanya.

Bintan menjadi tempat yang dipilih oleh perusahaan patungan antara Qube Holding Ltd dan Singatac Engineering Pte Ltd, Bintan Offshore Marine Centre (BOMC) untuk membangun kawasan terpadu pusat produksi dan logistik di Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Bintan Utara.

Nantinya BOMC ini akan memproduksi peralatan untuk industri minyak dan gas lepas pantai, perkapalan serta industri penerbangan. BIE merupakan kawasan industri yang dikelola oleh Gallant Venture, perusahaan investasi dari Singapura di bawah Salim Group. 

Michael Sousa, Chairman BOMC, menuturkan pihaknya menyiapkan fasilitas pelabuhan yang sesuai dengan karakteristik proyek offshore. Fasilitas ini meliputi enam dermaga dengan rentang panjang hingga 700 meter, kolam sandar hingga 10 meter. Selain itu, pihaknya menyediakan lahan maupun bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra. 

"BOMC menawarkan keuntungan ekonomi strategis untuk mendukung proyek lepas pantai melalui lingkungan praktik terbaik dan hemat biaya," kata Michael di Bintan, Selasa (8/5/2018). 

BOMC menyatakan pihaknya siap memberikan layanan pelabuhan, logistik, pergudangan, mobilisasi maupun demobilisasi peralatan, penumpukan kapal maupun rig. Kawasan BOMC juga dapat disiapkan menjadi pangkalan untuk operasional di regional. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa agen pelabuhan, manufaktur dan pabrikasi, keahlian teknik, dukungan administrasi, fasilitas manajemen keamanan hingga penyediaan dan pembuangan limbah.

"Perusahaan logistik Australia Qube akan menjadi operator yang mengelola fasilitas tersebut melalui kontrak kerja sama jangka panjang," kata Michael.

Masuknya Qube Holding Ltd dari Australia melalui pengembangan kawasan logistik terpadu Bintan Offshore Marine Centre (BOMC) diharapkan menumbuhkan minat investasi di Bintan, Kepulauan Riau. 

I Gusti Putu Suryawan, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian menuturkan untuk mengembangkan kawasan industri di Indonesia, pihaknya meniru konsep bisnis pusat perbelanjaan yang baru dibangun. Para pengelola pusat perbelanjaan  selalu mengundang satu merek besar sebagai penyewa utama. Langkah ini kemudian diikuti oleh pelaku bisnis lainnya.

"Kalau ada yang terkenal [masuk pada suatu kawasan industri] maka yang lain akan datang. Qube kami harapkan jadi anchor tenant sehingga semakin banyak investasi yang masuk," kata Putu di Bintan, Selasa (8/5/2018). 

Putu menyatakan lokasi Bintan yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia serta berada dalam alur pelayaran tersibuk di dunia yakni Selat Malaka harus dioptimalkan. Pemerintah siap memberi dukungan agar baik perizinan maupun insentif fiskal. 

"Kami akan berikan layanan terbaik. Kami siapkan fasilitas maupun insentif baik fiskal dan nonfiskal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper