Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulan Macron Redakan Kekhawatiran Sanksi Iran, Harga Minyak Melemah

Harga minyak mentah melemah pada akhir perdagangan Selasa (24/4/2018), setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengusulkan negosiasi kesepakatan baru dengan Iran untuk menahan program nuklirnya.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah pada akhir perdagangan Selasa (24/4/2018), setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengusulkan negosiasi kesepakatan baru dengan Iran untuk menahan program nuklirnya.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 berakhir turun sekitar 1,4% di level US$67,70 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Juni 2018 melemah 85 sen dan ditutup di US$73,86 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$6,16 terhadap WTI Juni.

Dilansir Bloomberg, minyak WTI yang sempat naik saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara tentang sanksi Iran, kemudian melemah setelah Macron, dalam kunjungannya di Washington, mengajukan usulan tentang negosiasi itu.

Usulan ini berpotensi meredakan kekhawatiran sanksi terhadap Iran. Padahal, reli harga minyak bulan ini di antaranya didukung ketegangan geopolitik, selain upaya pemangkasan suplai oleh OPEC, dan permintaan energi yang kuat.

“Macron dengan cepat beralih menjadi 'mari menegosiasikan kesepakatan baru.' ’Itu sedikit mengejutkan. Ini akan menjadi kesepakatan yang akan melibatkan semua pihak dan mencoba untuk menghindari situasi konfrontatif,” kata Bob Yawger, director of futures di Mizuho Securities USA Inc.

Pernyataan Macron, dalam konferensi pers Gedung Putih dengan Trump, muncul setelah Trump memperingatkan Iran untuk tidak memulai kembali program nuklirnya, bahkan jika AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dengan negara itu.

Sementara itu, American Petroleum Institute dikabarkan telah melaporkan kenaikan jumlah persediaan minyak mentah AS sebesar 1,1 juta barel pekan lalu.

Di si lain, menurut survei Bloomberg, jumlah stok minyak AS turun sekitar 2,2 juta barel pekan lalu. Adapun persediaan di Cushing, Oklahoma, diperkirakan turun 150.000 barel pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper