Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon: Prabowo dan Jokowi Beda Jauh, Tak Mungkin Berpasangan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai banyaknya perbedaan antara Presiden Jokowi dan Prabowo dalam segala sisi membuat wacana duet Jokowi dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 buyar.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto seusai memberikan keterangan pers di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto seusai memberikan keterangan pers di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai banyaknya perbedaan antara Presiden Jokowi dan Prabowo dalam segala sisi membuat wacana duet Jokowi dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 buyar.

"Ya menurut saya tidak cocok lah, platformnya berbeda‎, cara Jokowi seperti sekarang dengan Prabowo orientasinya berbeda," kata Fadli kepada wartawan, Rabu (25/4/2018).

Fadli kemudian menyoroti perbedaan pandangan mereka dalam sisi ekonomi. Menurut Fadli, ketua umum Partai Gerindra itu lebih mengutamakan ekonomi kerakyatan. Dalam konteks itu, ujarnya, Prabowo lebih memprioritas pembangunan di sektor pertanian, petani, nelayan dan buruh.

"Bukan beton yang diproritaskan, apalagi impor dan ngutang. Bukan itu yang diprioritaskan," katanya.

Fadli menuturkan bahwa Prabowo akan menolak kedatangan pekerja asing. Apalagi, kalau pekerjaan itu bisa dikerjakan oleh orang Indonesia.

"Kita pasti akan mencegah tenaga kerja asing untuk m‎asuk. Kecuali dengan skill worker atau tenaga kerja ahli," katanya.

Pada bagian lain, Wakil Ketua DPR itu menegaskan bahwa Gerindra sudah final mengusung Prabowo untuk maju pada Pilpres 2019.

"Gerindra prosesnya sudah final melalui rapimnas, menjadikan Prabowo sebagai capres bukan memberikan kepada orang lain, menjadi king maker," ujarnya.

Sedangkan terkait capres Jokowi, lebih jauh dia berkomentar bahwa partai politik pendukung presiden bisa saja berubah haluan dan mendukung calon lain.

Menurutnya, hingga kini tidak ada jaminan bahwa Presiden Jokowi akan disusung oleh parpol yang saat ini mengklaim berkoalisi.

“Yang ada selama ini baru pernyataan parpol dan bisa berbalik. Mungkin saja ada calon lain," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper