Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

472 Lembar Uang Palsu Ditemukan di Sumsel Sepanjang Januari – Maret 2018

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Selatan mencatat terdapat 472 lembar uang palsu yang telah ditemukan sepanjang Januari sampai Maret 2018 di provinsi itu.
Ilustrasi : Uang palsu pecahan Rp100.000 edisi baru./Bisnis-Juli Etha
Ilustrasi : Uang palsu pecahan Rp100.000 edisi baru./Bisnis-Juli Etha

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Selatan mencatat terdapat 472 lembar uang palsu yang telah ditemukan sepanjang Januari sampai Maret 2018 di provinsi itu.

Perdi Silalahi, Kepala Tim Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Perwakilan Sumsel, mengatakan temuan uang palsu itu berasal dari laporan perbankan maupun masyarakat di loket BI.

“Temuan mayoritas berasal dari perbankan, seharusnya awareness bank terhadap uang palsu lebih tinggi lagi,” katanya, Senin (9/4/2018).

Perdi mengemukakan uang palsu yang ditemukan bank sentral tersebut rata-rata memiliki pecahan besar, seperti Rp100.000 dan Rp50.000.

Menurut dia, Sumsel hanya sebagai lokasi pengedaran uang palsu, belum ada temuan baik dari pihak keamanan maupun bank sentral sendiri terkait pembuatan uang palsu di daerah itu.

Dia melanjutkan secara tren, peredaran uang palsu di Sumsel tidak menunjukkan tren peningkatan karena jumlahnya bisa naik atau turun dari tahun ke tahun.

“Tidak ada momen tertentu yang bisa membuat peredaran uang palsu meningkat. Namun kami selalu waspada dengan rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait ciri keaslian uang rupiah,” katanya.

Berdasarkan data bank sentral, jumlah uang palsu yang ditemukan pada 2017 sebanyak 1.464 lembar. Jumlah tersebut turun dibandingkan 2016 sebanyak 3.286 lembar.

Perdi menjelaskan,Bank Indonesia selalu melaporkan kepada pihak kepolisian terkait temuan uang palsu. Selanjutnya, kata dia, pengadilan akan memutuskan pemusnahan uang palsu tersebut.

Perdi melanjutkan bank sentral biasanya meningkatkan sosialisasi terkait ciri-ciri uang rupiah pada saat peluncuran uang rupiah baru, seperti emisi 2016.

“Tujuannya agar masyarakat lebih mengenal dan memahami uang emisi baru tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper